Kecepatan komputer saat ini tak melebihi dari batas Mega Hertz (MHz) dan Giga Hertz (GHz). Apakah anda pernah merasakan menggunakan komputer super cepat dengan clokc/kecepatan prosesor 40 Terra Hertz (40.000 GHz)?. Mungkin dalam beberapa tahun lagi toko-toko komputer sudah menjual prosesor super cepat ini.
Apa pasalnya?
Seorang Profesor teknik fisika bernama Walter de Heer, pada tahun 2008 lalu menemukan sebuah bahan untuk membuat semikonduktor guna dipakai dalam piranti elektronik termasuk prosesor komputer. Bahan tersebut adalah grafin, material yang banyak kita temui dalam isi pensil, suatu bentuk baru dari karbon. Selama ini bahan semikonduktor yang digunakan dalam sirkuit elektronik berasal dari bahan silikon.
Sebelumnya Profesor Walter membuat model-model bahan yang diperkirakan bisa menjadi bahan semikonduktor yang lebih baik dari silikon. Ternyata menurut model grafin salah satu yang paling cocok. Argumentasinya Satu lapis karbon dengan ketebalan 1 atom dapat dibuat menjadi transistor dengan kecepatan ratusan kali lebih cepat daripada transistor silikon saat ini. Bersama dengan laboratorium Lincoln MIT, Profesor Walter membuat ratusan transistor grafin pada sepotong chip. Hasilnya makin menguatkan bahwa grafin bisa menjadi bahan transistor generasi masa depan.
Dia menambahkan, komputer berbasis transistor silikon saat ini hanya bisa menjalankan sejumlah operasi saja perdetiknya tanpa over heating. Namun dengan grafin, elektron bisa bergerak lebih cepat hampir-hampir tanpa hambatan sehingga panas yang dihasilkan juga kecil, terlebih ladi bahan grafin sendiri adalah bahan konduktor panas sehingga panas yang dihasilkan bisa segara dihilangkan dengan cepat. Oleh karena elektronik berbasis grafin akan bekerja dengan jauh lebih cepat.
“Saya meyakini bahwa kita bisa membuat (prosesor) terra hertz – sebuah faktor 1000 kali dari giga hertz”. Ungkap Walter.
Selain menjadikan kerja komputer lebih cepat, bahan-bahan elektronik berbasis grafin akan sangat bermanfaat untuk teknologi informasi dan imagiging yang memerlukan transistor ultra cepat.
Grafin juga merupakan bahan pertama yang digunakan pada aplikasi frekuensi tinggi seperti imaging gelombang terra hertz, yang dapat digunakan untuk mendeteksi senjata tersembunyi.
Selain pada kecepatan ada nilai lebih lagi dari grafin dibanding silikon. Silikon tidak bisa “diukir” menjadi sirkuit elektronik lebih kecil dari ukuran 10 nanometer tanpa kehilangan property elektroniknya. Hal ini berlaku terbalik pada bahan grafin yang sama tetap propertinya – bahkan property elektroniknya makin tinggi – pada ukuran 1 nanometer.
Awal ketertarikan terhadap grafin bermula dari peniklitian nanotube karbon, yang pada dasarnya merupakan lembaran grafin yang digulung menjadi silinder, mempunyai property elektronik bahkan menjadi komponen elektronik berkinerja tinggi.
Walter membuat sirkuit elektronik pada grafin tersebut dengan metode yang sama untuk membuat sirkuit silikon. Dan oleh karenanya sekarang perusahan-perusahan semikonduktor ramai-ramai mengajukan kerja sama dengan sang Profesor.
Meskipun dengan kelebihan grafin terhadap silikon, grafin pun masih meninggalkan 1 masalah mendasar. transfer elektronik silikon tak secepat grafin namun silikon bisa bertindak sebagai saklar. Grafin sukar menjadi penyetop arus, karena resistensinya terlalu kecil dan konduktivitasnya tak bisa dibuat nol. Tingginya nilai konduktivitas berdampak positif terhadap aplikasi-aplikasi tertentu semisal transistor frekuensi tinggi untuk keperluan imaging dan komunikasi. Namun negative sebagai prosesor komputer karena tidak efisien.
Hal inilah yang membuat Profesor Walter tak patah arah, Prof. Walter menjelaskan dalam sebuah seminarnya bahwa grafin bisa dibuat menjadi semikonduktor dengan 3 cara :
1. Dengan membuat grafin tersebut menjadi pita sempit dan tipis sehingga akan menaikkan resistensinya
2. Dengan Memodifikasi grafin secara kimiawi
3. Dengan Meletakkan selapis grafin di atas subtrat tertentu
Modifikasi pita grafin dengan oksigen bisa menginduksi karateristik semikonduktor pada grafin, jelasnya. Dengan kolaborasi ketiga metode ini, sangat mungkin untuk menciptakan perilaku saklar yang dibutuhkan transistor dalam prosesor komputer.
Sekarang perusahan-perusahan raksasa elektronik, Hawlett-Packard (HP), IBM, dan Intel berjamaah meneliti grafin untuk perkembangan pruduk di masa depan.
Modul Regulator Tegangan Dengan Teknik Zero-Ripple untuk Daya Microprocessor Masa Depan
Perkembangan sebuah teknologi kadang dibatasi oleh perkembangan teknologi pendukung lainnya.
-Agar sebuah teknologi dapat melakukan loncatan, perlu loncatan yang setimbang di teknologi pendukungnya.-